Seorang pria asal propinsi tengah Hubei, China menjual anaknya secara online, dan terjual kepada sebuah pasangan asal Beijing pada bulan April tahun lalu, demikian laporan yang dirilis oleh Beijing Times.
Pria yang diinisialkan sebagai Lu ini menjual anaknya setelah dirinya pisah dengan ibu anak tersebut dan merasa tidak memiliki waktu dan uang untuk membesarkan anak tersebut.
Namun kemudian Lu menyesal menjual anak itu dan rujuk kembali dengan istrinya, pada bulan Juni tahun lalu Lu menuntut pasangan asal Beijing tersebut dengan perdagangan anak dan meminta polisi untuk mengambalikan sangan anak padanya, namun pasangan tersebut menolaknya.
Setelah dilakukan penyelidikan dan beberapa kali persidangan, pengadilan Beijing menyatakan Lu menelantarkan anaknya dan menjatuhkan hukuman 6 bulan penjaran masa percobaan selama 1 tahun.
Pasangan asal Beijing yang dituntut oleh Lu dinyatakan tidak bersalah, karena Lu mengakui bahwa dirinya pada saat menjual anaknya menyatakan tidak mampu merawat anak tersebut.
Setelah menjalani hukumannya, anak tersebut dikembalikan kepada Lu sedangkan uang 18.000 yuan hasil penjualan di sita oleh pengadilan.
Apa yang dilakukan oleh Lu memperlihatkan bahwa anak selalu menjadi korban ketika orangtuanya mengalami ketidak harmonisan. Semoga saja hal ini tidak terulang kepada anak manapun di dunia ini, karena akan mempengaruhi psikologis mereka.
Sumber : Telegraph